Apakah Orang Meninggal Itu Sadar Bahwa Dirinya Sudah Mati?

Orang yang mati awalnya tidak menyadari bahwa dirinya mati. Dia merasa dirinya sedang bermimpi mati. Dia melihat dirinya ditangisi, dimandikan, dikafani, disalati hingga diturunkan ke dalam kubur. Dia merasa dirinya sedang bermimpi saat dirinya ditimbun tanah. Dia berteriak-teriak tetapi tidak ada yang mendengar teriakannya.

Beberapa waktu kemudian:
Saat semua sudah pulang meninggalkannya sendirian di bawah tanah. Allah kembalikan rohnya. Dia membuka mata, dan terbangun dari "mimpi” buruknya.

Dia senang dan bersyukur, bahwa ternyata apa yang dia alami hanyalah sebuah mimpi buruk, dan kini dia sudah bangun dari tidurnya.

Kemudian dia meraba badannya yang hanya diselimuti kain sambil bertanya kaget,
 “Di mana bajuku?
  Ke mana celanaku?”

Lalu dia meraba sekelilingnya yang berupa tanah
 “Di manakah aku?
  Tempat apa ini?
  Kenapa bau tanah dan lumpur?”

Kemudian dia mulai menyadari bahwa dia ada di bawah tanah, dan sebenarnya apa yang dialaminya bukanlah mimpi! Ya, dia sadar bahwa dirinya benar-benar telah mati.

Berteriak lah dia sekeras-kerasnya, memanggil orang-orang terdekatnya yang dianggap bisa menyelamatkannya:
 “Ibuuuuu …!
  Ayaaaaaah …!!
  Kakeeeeek!
  Neneeeek!
  Kakaaaaak!
  Sahabaaaat!”

Tidak ada seorang pun yang menjawab. Dia yang selama ini lupa pada Allah-pun ingat bahwa ALLAH adalah satu-satunya harapan.

Menangis-lah dia sambil meminta ampun,
 “Ya, Allaaaaah … Ya Allaaaaaah. Ampuni aku ya Allaaaaah …!!!”

Dia berteriak dalam ketakutan yang luar biasa yang belum pernah dirasakan sebelumnya sepanjang hidupnya.

Jika dia orang baik, maka muncullah 2 malaikat dengan wajah tersenyum akan mendudukkannya dan menenangkannya, menghiburnya, dan melayaninya dengan pelayanan yang terbaik.

Jika dia orang buruk, maka 2 malaikat akan menambah ketakutannya dan akan menyiksanya sesuai keburukannya.

Pertolongan Alquran di Alam Kubur.

Dari Sa’id bin Sulaim ra, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda:
  1. "Tiada penolong yang lebih utama derajatnya di sisi Allah pada hari Kiamat daripada Alquran. Bukan Nabi, bukan Malaikat, dan bukan pula yang lainnya.” (Abdul Malik bin Habib-Syarah Ihya)."
  2. Al-Bazzar meriwayatkan dalam kitab La’aali Masnunah bahwa jika seseorang mati/meninggal dunia, ketika orang-orang sibuk dengan kain kafan dan persiapan pengebumian di rumahnya, tiba-tiba seseorang yang sangat tampan berdiri di kepala mayat. Ketika kain kafan mulai dipakaikan, dia berada di antara dada dan kain kafan.

Setelah dikuburkan dan orang-orang mulai meninggalkannya, datanglah 2 Malaikat. Yaitu Malaikat Munkar dan Nakir yang berusaha memisahkan orang tampan itu dari mayat agar memudahkan tanya jawab.

Tetapi si tampan itu berkata: ”Ia  adalah sahabat karibku. Dalam keadaan bagaimana-pun aku tidak akan meninggalkannya. Jika kalian ditugaskan untuk bertanya kepadanya, lakukanlah pekerjaan kalian.  Aku tidak akan berpisah dari orang ini sehingga ia dimasukkan ke dalam surga.”

Lalu ia berpaling kepada sahabatnya dan berkata, “Aku adalah Alquran yang terkadang kamu baca dengan suara keras dan terkadang dengan suara perlahan.

Jangan khawatir setelah menghadapi pertanyaan Munkar dn Nakir ini, engkau tidak akan mengalami kesulitan.”

Setelah para Malaikat itu selesai memberi pertanyaan, ia menghamparkan tempat tidur dan permadani sutra yang penuh dengan kasturi dari Mala’il A’la.
    (Himpunan Fadhilah Amal: 609)

Allahu Akbar, selalu saja ada getaran haru selepas membaca hadis ini. Getaran penuh pengharapan sekaligus kekhawatiran. Getaran harap karena tentu saja mengharapkan Alquran yang kita baca dapat menjadi pembela kita di hari yang tidak ada pembela. Sekaligus getaran takut, kalau-kalau Alquran akan menuntut kita.

Banyak riwayat yang menerangkan bahwa Alquran adalah pemberi syafaat yang pasti dikabulkan Allah Subhanahu wa ta’ala.

Ya Allah, ampunilah dosaku, dosa Ibu Bapakku, keluargaku, saudaraku, dan seluruh kaum Muslimin, Ya Allah, jangan Engkau cabut nyawa kami saat tubuh kami tak pantas berada di Surga-Mu.  Amin.

Sobat sekarang Anda memiliki dua pilihan:
  1. Membiarkan sedikit pengetahuan ini hanya dibaca di sini.
  2. Membagikan pengetahuan ini ke semua temanmu, insya Allah bermanfaat dan akan menjadi pahala bagimu.
Amin.

Siapakah sahabatku selama di alam kubur dialah ALQURAN NUL KARIM.

Mari kita kaji bersama Kitabulah Alquran dengan sabar dan ikhlas karena Allah Swt.
Semoga bermanfaat bagi kita yang masih hidup.

_______
@GWA, 15052019

Posting Komentar

0 Komentar