Sedikit Berbicara (Lagi) Mengenai Batasan Bid'ah


Bid'ah itu hanya dalam perkara ibadah. Hanya dalam perkara ibadah. Khususnya bahkan, jika ritualnya dibuat-dibuat dan diniati sebagai ibadah.

Teknologi baru, bukan. Karena teknologi itu hanyalah alat bantu dan sifatnya netral. Tergantung pemakainya.

Ini batasan jelas yang disepakati ulama. Sejak dahulu hingga kini. Khususnya batasan yang dibuat Imam asy Syathibi, Allah yaa arhamu.

Kalau ada yang mengira yang lain, maka jelas itu kurang tepat.

Maka ...

Sungguh memakai batik, celana jean's, sendok dan garpu, meja makan, radio, TV, internet, FB, android smartphone, Apple Mac, i Pad, i Phone, sepeda motor, mobil, AC, listrik, komputer, satelit, kapal api, kapal selam, pesawat, dan lain-lain; yang di zaman Salafush Sholih belum ada atau belum lazim dipakai, sama-sekali bukan bid'ah.

Karena pada kenyataannya, kaum Salafush Sholih yang diridai Allah dan dipertunjukkan Allah agar kita teladani - yakni Rasulullah shollollohu 'alaihi wasallam dan ribuan orang para nabi, juga lalu kaum sahabat Nabi, tabi'iin, dan tabi'ut tabi'iin - selalu memakai teknologi terbaru di masanya.

Bahkan teknologi yang diambil dari kaum kafiruun.

Contohnya, Rasulullah shollollohu 'alaihi wasallam dan kaum Salafush Sholih, memakai teknologi perang terbaru di masa itu, termasuk:
  • Parit yang digali di depan benteng yang berasal dari teknologi Persia/Farisy, atas usulan Salman al Farisy.
  • Baju Besi untuk perang ala Romawi, Yunani, Sparta, dll.
  • dan lain-lain
Namun cara beribadah, adalah tetap, sampai kapan pun, sebagaimana yang ditetapkan Allah

Karena ini Dienullah (agama Allah).

Harus ada dalilnya dari yang telah ditetapkan Allah, yakni berdasarkan ketetapan di Alquran dan As Sunnah (Al Hadits). Bukan dibuat-buat sendiri, sekeren, sebagus apa pun dikira manusia, atau malah jika sudah menjadi kebiasaan, tradisi, dll.

Ingat ya?

Islam itu Dienullah.

Agamanya Allah. Agama dari Allah.

Dienullah.

Dan bukan atau belum tentu sama dengan Dienulkyai, Dienustadz, Dienulhabib, Dienuttuan-guru, Dienussyaikh, Dienulmbah, Dienuleyang, Dienulpapa, Dienulkawan, Dienuddukun, Dienulmasyarakat, Dienulketurunan, dll.

_______
(dari surat elektronik | anonim)

Posting Komentar

0 Komentar