Hidupkan Malam Hari Raya!

Wasiat KH. Abdul Karim Lirboyo: Hidupkan Malam Hari Raya!

Berikut ini amalan pada malam Hari Raya (Idul Adha dan Idul Fitri), seperti disebut dalam kitab Kanzun Najah Was Surur, karya Syaikh Abdul Hamid Al Qudsi, dan riwayat dawuh Syaikh Abdul Karim Lirboyo (Mbah Manab) oleh Syaikhina K.H. Maimoen Zubair.

Nabi Muhammad SAW bersabda:

عن عبادة بن الصامت رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: “من أحيا ليلة الفطر وليلة الأضحى لم يمت قلبه يوم تموت القلوب” رواه الطبراني في الكبير والأوسط.

Dari Ubadah Ibn Shomit r.a. Sungguh Rasulullah SAW bersabda: Barang siapa menghidupkan malam Idul Fitri dan malam Idul Adha, hatinya tidak akan mati, di hari matinya hati. HR.Thobaroni

عن أبي أمامه رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: “من قام ليلتي العيدين محتسباً لم يمت قلبه يوم تموت القلوب”. وفي رواية “من أحيا” رواه ابن ماجه

Dari Abi Umamah r.a, dari Nabi SAW, bersabda: Barang siapa menegakkan dua malam Hari Raya dengan hanya mengharap ALLAH, maka hatinya tidak akan mati pada hari matinya hati. HR. Ibnu Majah.

Bagaimana cara menghidupkan/menegakkan dua Hari Raya itu? 

Telah disebutkan oleh Syaikh Abdul Hamid Al Qudsi, dengan mengamalkan beberapa amalan:
  1. Syaikh Al Hafni berkata: Ukuran minimal menghidupkan malam bisa dengan salat isya berjemaah dan meniatkan diri untuk jemaah salat subuh pada besoknya. Atau memperbanyak salat SUNAH dan bacaan-bacaan zikir.
  2. Syaikh Al Wanna’i dalam risalahnya: Barang siapa membaca istigfar seratus kali (100×) setelah salat subuh di pagi Hari Raya, maka akan dihapus dosa-dosanya di dalam buku catatannya, dan pada hari kiamat akan aman dari siksa.
  3. Masih dari Syaikh Al Wanna’i: Barangsiapa membaca ,
    سبحان الله وبحمده
    Subhaanallooh wabihamdihi 100× pada Hari Raya, dan menghadiahkan pahalanya untuk ahli kubur, maka para ahli kubur berkata,”Wahai Zat Yang Maha Penyayang, rahmatilah ia, dan jadikanlah ia ahli surga”.
  4. Syaikh Al Fasyni berkata dalam Tuhfatul Ikhwan: Dari Sahabat Annas, dari Kanjeng Nabi SAW, dawuh (yang artinya): Hiasilah dua Hari Raya dengan tahlil, taqdis, tahmid, dan takbir”. Nabi juga dawuh: Barang siapa yang membaca:
    سبحان الله وبحمده
    Subhaanallooh wabihamdihi 300×
    dan ia menghadiahkan untuk muslimin yang sudah wafat, maka seribu cahaya akan masuk di setiap kuburan, dan Gusti Allah akan memasukkan seribu cahaya ke kuburnya jika ia meninggal.
  5. Syaikh Az Zuhri berkata: Sahabat Anas r.a. berkata, Nabi SAW dawuh (yang artinya): Barang siapa di dua Hari Raya mengucapkan:
    لا اله الا الله وحده لا شريك له، له الملك و له الحمد يحي و يميت و هو حي لا يموت بيده الخير وهو على كل شيئ قدير
    sebanyak 400× sebelum salat ‘Id, maka Gusti Allah SWT akan menikahkannya dengan 400 bidadari, seakan memerdekakan 400 budak, dan Gusti Allah SWT mewakilkan para malaikat untuk membangun kota-kota dan menanam pohon-pohon untuknya di hari kiamat.

Beliau Syaikh Az Zuhri berkata: “Aku tidak pernah meninggalkannya semenjak aku mendengarnya dari Sahabat Anas r.a. Dan Anas r.a. dahulu juga berkata: “Aku tidak pernah meninggalkannya semenjak aku mendengarnya dari Nabi SAW.”
Wasiat K.H. Abdul Karim Lirboyo

Diriwayatkan dari Syaikhina Wa Murobbi Ruuhina K.H. Maimoen Zubair, dari Syaikh Abdul Karim, pendiri Pondok Pesantren Lirboyo Kediri Jawa Timur, beliau dawuh:

“Sak makendut-makendute santri ojo nganti ora ngurip-urip malem rioyo loro, kanthi salat ba’diyah isya rong rakaat ditambah salat witir sak rakaat”.
Artinya:

“Senakal-nakalnya santri jangan sampai tidak menghidupkan dua malam hari raya (Idul Fitri dan Idul Adha) dengan melaksanakan salat sunah minimal dua rakaat setelah isya dan satu rakaat witir”

Walloohu a’lam Bishshowaab ….


Soediono KAM@telegram, 24062017




Posting Komentar

0 Komentar