RENAISSANCE: Serangan Filsafat dan Ideologi

(Sebuah Catatan Singkat Sheikh Imran Hosein)
___________

Hingga saat ini, umat Yahudi masih menanti-nantikan kedatangan Al Masih dan zaman keemasan. Dan mereka masih meyakini bahwa Tanah Suci (Yerusalem) adalah milik mereka, bukan milik orang non-Yahudi.

Untuk mewujudkan impian ini, mereka terlebih dahulu harus merebut Yerusalem dari tangan umat Islam. Memang dahulunya beberapa umat Yahudi tinggal di Tanah Suci, namun mereka hidup di sana sebagai masyarakat dalam kekuasaan Islam, bukan memiliki atau menguasainya.

Oleh karena itu, untuk mengeklaim Yerusalem sebagai milik mereka dan mendirikan Negara Bani Israil, mereka harus menghancurkan Khilafah Utsmaniyah yang menguasai Tanah Suci. Serangan pun dilancarkan untuk menghancurkan Khilafah.

Namun kali ini, mereka tidak melancarkan serangan fisik terlebih dahulu, karena mereka tahu bahwa menyerang umat Islam secara fisik akan gagal mengingat kekalahan mereka pada Perang Salib.

Pertama-tama mereka melancarkan serangan filosofi terhadap umat Islam, yang sebelumnya telah menyerang umat Kristen Eropa. Serangan filosofi tersebut adalah "Materialisme", yakni filsafat yang menyatakan bahwa "Tidak ada yang nyata di dunia ini selain materi".

Materialisme adalah pandangan hidup yang mencari dasar segala sesuatu yang termasuk kehidupan manusia di alam materi semata. Dengan kata lain, paham materialisme menyatakan bahwa hal yang dapat dikatakan benar-benar ada hanyalah materi.

Materialisme tidak mengakui entitas-entitas non-material seperti roh, hantu, setan, dan malaikat. Sesuatu yang non-material tidak ada. Tidak ada Tuhan atau dunia adikodrati.

Setidaknya ada 5 dasar ideologi yang dijadikan dasar keyakinan paham ini:
  1. Segala yang ada (wujud) berasal dari satu sumber yaitu materi (ma'dah).
  2. Tidak meyakini adanya alam ghaib.
  3. Menjadikan pancaindra sebagai satu-satunya alat mencapai ilmu.
  4. Memosisikan ilmu sebagai pengganti agama dalam peletakan hukum.
  5. Menjadikan kecondongan dan tabiat manusia sebagai akhlak.
Adalah sebuah paham garis pemikiran, di mana manusia sebagai narasumber dan juga sebagai resolusi dari tindakan yang sudah ada dengan jalan dialektis.

Sekitar abad ke-13 sampai abad ke-17, terjadi perubahan peradaban Eropa yang sebelumnya didasari dengan fondasi keagamaan berubah menjadi peradaban yang tak bertuhan.

Perubahan peradaban Eropa tersebut dikarenakan terjadi gerakan budaya yang disebut Renaissance. Renaissance merupakan jembatan antara abad pertengahan dan zaman modern yang berarti "kelahiran kembali".

Renaissance awalnya terjadi di Italia. Selama abad 8-11 M, perdagangan di laut Mediterania dikuasai oleh pedagang muslim. Sejak berlangsung perang salib (abad 11-13 M), pelabuhan di Italia menjadi ramai kembali untuk memberangkatkan pasukan salib ke Yerusalem. Setelah perang salib berakhir, pelabuhan tersebut berubah menjadi kota dagang yang berhubungan kembali dengan dunia Timur.

Di sana, muncul Republik dagang seperti Genoa, Florence, Venesia, Pisa di Milano, dan lain-lain. Kota-kota ini dikuasai oleh para pengusaha serta pemilik modal yang kaya raya yang dikenal sebagai borjuis, seperti Medicci dari Florence. Kemungkinan kuat pengusaha dan pemilik modal itu adalah Yahudi Khazar yang berimigrasi ke Eropa setelah kehancuran kerajaan mereka.

Sebagaimana yang kami sampaikan pada bab "Ya'juj dan Ma'juj" bahwa para bangsawan Khazar berimigrasi ke Eropa Barat sedangkan rakyat biasa mereka berimigrasi ke Eropa Timur.

Renaissance terjadi setelah Abad Pertengahan, di mana Abad Pertengahan merupakan zaman suram bagi orang-orang Eropa. Berbagai kreativitas sangat diatur oleh gereja. Dominasi gereja sangat kuat dalam berbagai aspek kehidupan.

Agama Kristen Katolik sangat mempengaruhi kebijakan yang dibuat oleh para raja. Berbagai hal diberlakukan demi kepentingan gereja, dan hal-hal yang merugikan gereja akan mendapat balasan yang sangat kejam. Misalnya, inkuisi (peradilan untuk perbuatan bid'ah menurut Kristen) terhadap Nicolaus Copernicus (1473-1543) karena teori tata suryanya yang menyebutkan bahwa matahari adalah pusat dari galaksi. Penelitian astronominya menghasilkan otoritas astronomi tradisional yang didominasi oleh teori Aristoteles dan Ptolemaeus yang menolak bahwa bumi adalah pusat semesta. Copernicus dijatuhi hukuman mati oleh gereja.

Adapun sebab utama lahirnya Renaissance adalah karena keterkejutan orang-orang Eropa menyaksikan Kekaisaran Romawi Timur ditaklukkan oleh Khilafah Utsmaniyah pada tahun 1453.

pemandangan Florence, tempat lahirnya Renaissance | dok: Steve Hersey (wikipedia)

Romawi Timur adalah Kerajaan Eropa yang besar dan maju, yang merupakan lambang supremasi Kaum Nasrani Eropa. Jatuhnya Kekaisaran Romawi Timur atau Bizantium di Konstantinopel membangkitkan semangat orang-orang Eropa. Sebelumnya mereka hampir putus asa setelah Konstantinopel diserang bangsa Mongol, ditambah dengan dikuasainya Spanyol dan Portugal oleh umat Islam, lalu menyusul penaklukkan Utsmaniyah atas Bulgaria, Yugoslavia, Rumania, dan seluruh Balkan.

Melalui Renaissance, seluruh kebudayaan Barat seolah-olah lahir kembali setelah tidur nyenyak pada abad pertengahan. Tiga faktor yang mempercepat Renaissance adalah tiga penemuan: mesiu, seni cetak, dan kompas.

Mesiu menyebabkan runtuhnya kekuasaan feodal di mana senjata dapat dimiliki oleh kaum Proletariat. Mesiu sendiri ditemukan oleh bangsa China dan digunakan untuk melawan invasi Mongol. 

Namun, catatan formula (rumus) mesiu tersebut muncul dalam bentuk naskah pada masa Dinasti Song abad ke-11. Sedangkan 'seni cetak' berarti bahwa pengetahuan tidak lagi dimiliki secara khusus oleh kaum elit, melainkan terbuka untuk semua orang. Kompas berarti navigasi telah aman dan memungkinkan orang-orang Eropa untuk berlayar dan memperluas kekuasaan.

Pada abad Renaissance, orang Eropa menemukan kesadaran akan dua hal, yakni dunia dan dirinya sendiri. Pengenalan diri berarti sadar akan nilai pribadi dan kekuatan individual. Ahli waris gerakan Renaissance adalah humanisme. Dan dari humanisme inilah muncul filsafat baru yang disebut materialisme.

Istilah-istilah filsafat yang diciptakan Eropa dan bangsa Romawi sungguh banyak, seperti Humanisme, Materialisme, Idealisme, Positivisme, dan lain-lain. Padahal definisi di antara semuanya hanya berbeda sedikit.

Namun yang menariknya, dalam agama Islam, filsafat tersebut disebut sebagai penyakit wahn, yakni cinta dunia dan takut mati. Penyakit inilah yang telah menyerang umat Islam saat ini. Namun perlu ditekankan bahwa Islam tidak melarang ilmu pengetahuan dan sains.

Bahkan ilmu pengetahuan teknologi dan sains yang ada di zaman modern ini sudah ada sejak diutusnya Nabi Muhammad saw. sebagai Rasul Allah.

Sebagaimana yang dinyatakan oleh R. Briffault dalam bukunya yang berjudul 'The Making of Humanity', "Sains sebelum Islam tidak ilmiah. Dunia tidak mengetahui sains sebelum datangnya Islam."

Kembali pada filsafat ciptaan Eropa yang menyerang umat Islam, yakni Humanisme dan Materialisme Barat yang menyebabkan manusia merasa bebas dari doktrin tradisi dan agama.

Perlahan-lahan kaum humanis telah melepaskan tujuan akhirat dan menerima batas-batas dunia yang dihadapinya. Kemudian dari filsafat "Humanisme" dan "Materialisme", lahirlah ideologi politik baru, yakni "Sekularisme".

Sejarah sekular sudah ada sejak masa Abad Pertengahan yang merupakan masa paling suram bagi orang Eropa. Marthin Luther dan John Calvin adalah sumber awal yang secara tidak langsung menimbulkan adanya seruan untuk menjadi sekuler.

Pada masa kegelapan di Eropa, kaum agamawan menjadi penguasa negara yang korup. Marthin menemukan berbagai macam kesalahan yang dilakukan oleh gereja mengenai Injil, inkuisi gereja terhadap manusia-manusia seperti Nicolaus Copernicus dan Gallileo Galilei sebagai seorang ilmuan yang dianggap menentang kekuatan gereja.

Namun ideologi sekular masih sebatas dalam kalangan penentang gereja hingga akhirnya Perancis menjadi negara yang pertama kali menerapkan ideologi sekularisme secara resmi setelah terjadinya revolusi pada tahun 1789.

Revolusi Perancis merupakan revolusi yang sengaja dirancang oleh organisasi Illuminati yang dibiayai Rothshcild demi terciptanya negara sekular. Rothschild sangat senang ketika revolusi Perancis terjadi, karena konstitusi baru tercipta dan meloloskan undang-undang yang melarang Gereja Roma dari pengadaan persepuluhan (pajak) dan juga menghilangkan pembebasan Gereja dari pajak.

Ideologi sekular inilah yang kemudian menyerang dunia Islam di zaman Khilafah Utsmaniyah (Ottoman). Sejak sekularisme menyebar ke seluruh dunia, khususnya dunia Islam, negara tidak lagi mengakui kedaulatan Tuhan. Bahkan hukum-hukum agama tidak lagi diterapkan dalam negara, dan hukum agama digantikan oleh hukum manusia, karena manusia tidak lagi bergantung pada hal-hal yang bersifat agama sejak filsafat humanisme dan materialisme menyerang.

Di zaman modern ini, mereka menyatakan dalam Piagam PBB Artikel 24 dan 25, bahwa "Dewan Keamanan PBB memiliki kewenangan tertinggi di dunia yang berkaitan dengan perdamaian dan keamanan dunia."

Ini jelas adalah SYIRIK!

"Mereka menjadikan orang-orang alim dan rahib-rahibnya sebagai Tuhan selain Allah, dan (juga) Al Masih putra Maryam; padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan selain Dia. Maha Suci Dia dari apa yang mereka persekutukan".
(Q.S. At Taubah: 31)

Adi bin Hatim r.a. berkata: Saya mendatangi Rasulullah saw. dengan mengenakan kalung salib dari perak di leherku. Rasulullah saw. bersabda, "Wahai Adi, lemparkanlah patung itu dari lehermu." Kemudian saya melemparkannya. Setelah itu, Beliau membaca ayat ini:

اتَّØ®َذُوا Ø£َØ­ْبَارَÙ‡ُÙ…ْ ÙˆَرُÙ‡ْبَانَÙ‡ُÙ…ْ Ø£َرْبَابًا Ù…ِÙ†ْ دُونِ اللَّÙ‡ِ
hingga selesai.

Saya berkata, "Sesungguhnya kami tidak menyembah mereka." Beliau bersabda: "Bukankah para pendeta dan rahib itu mengharamkan apa yang dihalalkan Allah, lalu kalian mengharamkannya; menghalalkan apa yang diharamkan Allah, lalu kalian menghalalkannya." Aku menjawab, "Memang begitulah." Beliau bersabda, "Itulah ibadah (penyembahan) mereka kepada pendeta-pendeta dan rahib-rahib mereka."

Jika para rahib dan pendeta menghalalkan apa yang Allah Swt. haramkan adalah perbuatan syirik, apakah jika pemerintah melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan para rahib dan pendeta itu bukan syirik?

Jadi, dengan serangan filsafat "Materialisme" dan ideologi "Sekularisme" itulah orang Eropa menyerang Khilafah Utsmaniyah sebelum melakukan serangan militer.

Lalu mereka mengirim agen mata-mata (Al Jassasah) untuk menyusupi pusat pemerintahan Khilafah Usmaniyah di Istanbul, dan menciptakan gerakan yang dikenal dengan "Young Turks".

Kemudian gerakan ini mendirikan sebuah partai politik yang bernama "Komite Persatuan dan Perkembangan" atau "Committee of Union and Progress". Komite ini dibentuk pada tahun 1889 di Istanbul oleh ilmuan dan cendekiawan Turki, yakni Ibrahim Temo, Mehmed Reshid, Abdullah Cevdet, Behaeddin Shakir, Ali bey Huseynzade, dan lain-lain.

Kemudian Komite tersebut dipindahkan ke Jenewa tahun 1891, dan dipindahkan lagi ke Paris, kemudian ke Tesalonika tahun 1906 di mana mendapat dukungan dari Yahudi dan Freemason di sana yang merupakan elemen penting dalam penduduk pelabuhan besar Macedonia.

Satu tahun kemudian, 1907, Mustafa Kemal Atatürk, seorang letnan Turki ditempatkan di tanah kelahirannya, Tesalonika dan kemudian bergabung dengan Komite Persatuan dan Pembangunan.

Sebelumnya, Mustafa ditempatkan di Damaskus, di mana setelah itu bergabung dengan sebuah kelompok rahasia kecil yang terdiri dari perwira-perwira yang menginginkan pembaruan yang disebut Vatan ve Hürriyet (Tanah Air dan Kemerdekaan), dan menjadi penentang aktif Khilafah Usmaniyah.

Tahun 1908, gerakan Turki Muda melancarkan revolusi dan berhasil mengendalikan pemerintahan Usmaniyah. Mereka menuntut untuk dibentuk kembali Konstitusi Parlemen.

Tiga dekade sebelumnya, tahun 1876, Konstitusi Parlemen sempat berlaku selama 2 tahun hingga akhirnya dibubarkan oleh Sultan Abdul Hamid II, dan dia menggantinya dengan Monarki Absolut.

Revolusi ini tidak hanya mengubah Khilafah Usmaniyah, tapi juga memainkan peran penting dalam reformasi di Timur Tengah dan Balkan, dan kemudian menjadi pemicu penciptaan politik agama modern.

Setelah kekuatannya bangkit, gerakan Turki Muda melalui Partai Persatuan dan Perkembangan memperkenalkan program-program yang memodernisasikan Khilafah Utsmaniyah dan semangat Nasionalisme Turki. Mereka juga merupakan reformis Usmaniyah pertama yang mempromosikan Industrialisasi.

Selain itu, gerakan Turki Muda menyekularkan sistem hukum dan memberikan pendidikan kepada kaum perempuan. Gerakan Turki Muda menggeser kekuasaan dalam berbagai kelompok agama dan etnis Usmaniyah yang pernah aktif sebagai organisasi politik oposisi sebelum revolusi.

Menjelang Perang Dunia I, Pemerintah Usmaniyah memiliki hubungan dekat dengan dua kekuatan regional, yakni Inggris yang merupakan pelindung utama dari ekspansi Rusia, dan Jerman yang memiliki kepentingan ekonomi yang semakin besar di Timur Tengah, termasuk kereta api Berlin ke Baghdad.

Prusia (sekarang Jerman) telah diberikan tanggung jawab untuk melatih Angkatan Darat Usmaniyah pada awal 1822 dan pemerintah yang baru mempertahankan hubungan ini. 

Pada tahun 1913, Jenderal Jerman Otto Liman von Sanders tiba di Konstantinopel sebagai kepala misi militer negaranya, dia juga merupakan Kepala Staf militer Usmaniyah.

Untuk menyeimbangkan kekuatan, gerakan Turki Muda mengundang Inggris untuk meningkatkan Angkatan Laut mereka. Mereka memesan dua kapal perang Dreadnoughts yang akan dibuat di Inggris.

Setelah berhasil menyerang dengan filsafat Materialisme, barulah mereka mulai merancang skenario untuk menyerang Khilafah Usmaniyah dari segi militer. Namun mereka harus merencanakannya dengan sangat matang dan dengan bantuan dana dan politik yang sangat besar.

Jauh sebelum itu, mereka telah menghasilkan banyak dana dengan cara 'Riba', seperti yang dilakukan Keluarga Rothschild di Eropa. Bahkan kekayaan Rothschild meningkat pesat setelah mereka merancang peperangan antara Inggris dan Perancis.

Hal aneh lainnya juga terjadi, kekayaan mereka meningkat pesat setelah ditemukannya berlian (Kimberly Diamond) di Afrika Selatan pada pertengahan abad ke-19.

Tahun 1866, Erasmus Jacobs, anak seorang petani yang berumur 15 tahun menemukan berlian Afrika pertama di dekat Sungai Orange, Hopetown.

Kemudian tahun 1869, seorang gembala Griqua di Hopetown menemukan Dudley Diamond (Bintang Afrika Selatan) 83,5 karat berlian kasar.

Hal ini memicu perburuan perburuan berlian pertama. Tahun 1870 saat berumur 17 tahun, Cecil Rhodes tiba di Afrika Selatan, dan kemudian menyelamatkan uangnya dengan cara menjual es pada para penambang yang bekerja di bawah terik matahari Afrika.

Melalui perusahaannya De Beers yang didirikan tahun 1888 dan didanai oleh Rothschild, dia menguasai kawasan tersebut dan menjual berlian itu dengan harga yang sangat tinggi, karena mereka telah menguasai pasar Internasional dan menciptakan monopoli melalui aliansi De Beers.

Peristiwa ini tidaklah terjadi kebetulan. Rasulullah saw. bersabda:
"Dan ia (Dajjal) melalui hutan rimba, dan ia berkata kepadanya: Keluarkanlah kekayaanmu, maka kekayaaan rimba itu mengikuti dia, bagaikan lebah mengikuti ratunya".

Juga pada saat yang sama, hal aneh lainnya juga terjadi, yakni "Revolusi Industri" (sains dan teknologi) di Inggris pada abad ke 18-19, dan kemudian menyebar ke seluruh dunia.

Dengan teknologi yang luar biasa, mereka dengan mudahnya mengeruk kekayaan yang ada di bumi dan dimanfaatkan demi agenda mereka.

._
@gw, 06042025



Syeikh Imran Hosein dan (gurunya) Maulana Fazlur Rahman Ansari | @grupWA

Syeikh Imran Hosein, yang lahir pada tahun 1942, adalah seorang tokoh yang sangat menghormati gurunya, Dr. Maulana Fazlur Rahman Ansari (1914-1974), seorang Hafidz, Filosof, dan perintis penulisan Sufistik tentang Dajjal. 
Berikut adalah poin-poin penting tentang Syeikh Imran Hosein: 
  • Guru yang Diperhatikannya: 
    Syeikh Imran Hosein sangat menghormati dan mendahulukan gurunya, Dr. Maulana Fazlur Rahman Ansari, seorang cendekiawan Islam, guru, dan pembimbing rohani.
  • Lulusan Aleemiyah:
    Ia lulus dari Institut Studi Islam Aleemiyah Karachi pada tahun 1971, di bawah bimbingan Dr. Maulana Fazlur Rahman Ansari.
  • Serial Tulisan:
    Ia menulis serial tulisan yang didedikasikan untuk mengenang sang guru, Dr. Maulana Fazlur Rahman Ansari.
  • Hubungan Islam dan Sains:
    Salah satu topik yang dibahas dalam serial tulisan tersebut adalah hubungan antara Islam dan sains.
._
@gw, 07042025

Posting Komentar

0 Komentar